(Antara/Jessica Helena Wuysang)
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan
kalau tahun ini penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 250 juta
jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun.
"Tahun 2013
diperkirakan penduduk Indonesia capai 250 juta," kata Deputi Bidang
Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Sudibyo
Alimoeso
Angka yang cukup tinggi ini dinilai Sudibyo
disebabkan oleh beberapa faktor penting. Menurut Sudibyo, situasi
kependudukan Indonesia dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu Kuantitas,
Kualitas dan Dinamika.
Secara Kualitas, Sudibyo menilai bukan
hanya pengaruh jumlah saja yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk
tetapi juga secara struktur dan penyebaran.
"Jumlah penduduk
Indonesia tahun 2012 sekitar 230 juta jiwa. Untuk mengetahui pengaruh
pertumbuhan penduduk bukan hanya berdasarkan faktor jumlah tapi juga
struktur dan persebaran," jelas Sudibyo.
Struktur ini
dipengaruhi oleh Triple Burden, yaitu jumlah usia sekolah dan balita
sebesar 28,87%, angkatan kerja 63,54%, dan lansia (lanjut usia) mencapai
7,59%. Sudibyo menilai kalau jumlah ini akan terus meningkat terutama
lansia yang saat ini sudah menembus angka 17 juta jiwa.
Kemudian, faktor lainnya dalam kuantitatif adalah pesebaran. Menurut
Sudibyo, penyebaran penduduk Indonesia masih terfokus di pulau Jawa.
"Penyebaran penduduk Indonesia masih menggunakan data sensus tahun
2010, masih konsen di pulau Jawa. Walaupun otonomi sudah dilakukan
selama 10 tahun sejak tahun 2000 hingga 2010, hanya sekitar 2% orang
Jawa yang pergi keluar pulau lain seperti Papua dan Sumatera," jelas
Sudibyo yang ditemui di Kantor BKKBN, Senin (25/2/2013).
Sementara itu, faktor lainnya selain kuantitas adalah kualitas yang mencakup kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.
"Hal ini juga penting karena Indonesia masih berada di urutan 124 dari 187 untuk kualitas Sumber Daya Manusia," ungkapnya.
Setelah mengetahui faktor tersebut, Sudibyo menyampaikan kalau masalah
dalam kependudukan di Indonesia ini adalah tingkat fertilitas dan
mortalitas yang masih stagnan.
"Angka kelahiran dan kematian
bayi yang terus meningkat tidak sejalan dengan pasangan yang menggunakan
program Keluarga Berencana," jelasnya.
Hal ini dibuktikan
dengan data unmeet need (kenaikan jumlah pasangan yang sudah tidak ingin
menggunakan KB lagi, tapi fasilitasnya tidak terlayani dengan baik).
Kenaikan ini menurut Sudibyo untuk di Jakarta masih tinggi.
Untuk itu, BKKBN berharap kedepannya bisa meningkatkan dan pemerataan
akses pelayanan KB, khususnya untuk sinkronisasi kebijakan antara
program KB dengan sektor pembangunan lainnya. (Fit/Igw)
liputan6.com
Home
»
»Unlabelled
» BKKBN: Tahun Ini Penduduk Indonesia Capai 250 Juta Jiwa
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar